Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Pedoman Media Siber.
Accept
Tangerangraya.netTangerangraya.net
Notification Show More
Latest News
Angkatan Kerja 13 Ribu Pertahun, Disnaker Tangsel Akui Mayoritas dari Sekolah Kejuruan
Tangerang Selatan
Khawatir Parpol Masukan PNS Aktif, KPU Tangsel Ingatkan Pencermatan DCT Terakhir 3 November
Tangerang Selatan
Pembekalan Kepada Bacaleg 2024, PPP Tangsel Berharap Target Dapat Tercapai
Tangerang Selatan
Beda dengan Tahun 2022, Pedagang Beras di Tangsel Berkeluh Kesah Soal Kenaikan Harga
Tangerang Selatan
BPBD Tangsel Sebut Bantuan Air Bersih Gratis Telah Berlangsung Bagi Lokasi Terdampak
Tangerang Selatan
Aa
  • Beranda
  • Tangerang Raya
    • Tangerang Selatan
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Regional
  • Hiburan
  • Internasional
  • Pariwisata
  • Kesehatan
  • Indeks
Reading: Pemprov Banten Gugurkan Program Metaverse, Begini Alasannya
Share
Aa
Tangerangraya.netTangerangraya.net
  • Beranda
  • Tangerang Raya
  • Banten
  • Nasional
  • Regional
  • Hiburan
  • Internasional
  • Pariwisata
  • Kesehatan
  • Indeks
Cari
  • Beranda
  • Tangerang Raya
    • Tangerang Selatan
    • Kota Tangerang
    • Kabupaten Tangerang
  • Banten
  • Nasional
  • Regional
  • Hiburan
  • Internasional
  • Pariwisata
  • Kesehatan
  • Indeks
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Syarat Biro
  • Kode Etik
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
TANGERANGRAYA.NET | Hak Cipta © Raya News Network. PT. Raya Digital Multimedia.
Tangerangraya.net > Berita > Banten > Pemprov Banten Gugurkan Program Metaverse, Begini Alasannya
Banten

Pemprov Banten Gugurkan Program Metaverse, Begini Alasannya

Redaksi Tangerang Raya
Redaksi Tangerang Raya 17 Juli , 2022
Share
SHARE

TANGERANGRAYA.NET, Banten – Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah Pemprov Banten, M. Trenggono mengaku, rencana menerapkan sekolah metaverse pada tahun ajaran 2022-2023 di 14 SMA Negeri Provinsi Banten, gagal.

Lantaran tidak diberikan izin oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Akhirnya, kata dia, untuk memenuhi tingginya animo pelajar masuk SMA Negeri, Pemprov kembali merencanakan 14 SMAN terbuka atau jarak jauh.

“Belum bisa diizinkan Kemendikbud sekolah metaverse. Akhirnya, kami lakukan kembali menerapkan sekolah jarak jauh,” ujar Trenggono, ke wartawan, ditulis Minggu, (17/7/2022).

Menurutnya Sekolah Jarak Jauh bisa berjalan sesuai dengan payung hukum Permendikbud nomor 119 tahun 2014 tentang, Kegiatan Sekolah Jarak Jauh. Jadi kata dia, sekolah swasta yang kecil tidak usah ragu kehilangan siswa, karena dengan adanya sekolah Jarak Jauh maka sekolah swasta bisa bekerjasama dengan sekolah negeri.

“Mereka (sekolah swasta,red), bisa kolaborasi dengan sekolah negeri yang mengadakan sekolah jarak jauh. Ya kan kelasnya dipakai, tutornya juga bisa dipakai. Nah sistemnya dari pusat,” ujarnya.

Trenggono menjelaskan pihaknya melalui Dindikbud Provinsi Banten, akan segera melakukan sosialisasi dengan sejumlah SMA Swasta di Provinsi Banten, guna mengajak kerjasama dengan pelaksanaan sekolah jarak jauh.

“Yang kita lakukan tadi. Kita akan terus sosialisasi sama SMA yang swasta supaya mereka hilang keraguan dan itu adalah bukti bahwa pemerintah hadir. Karena kan sekarang sekolah swasta yang kecil mati kan. Nah itu inovasinya,” imbuhnya.

Trenggono mengaku, tidak mungkin Pemprov Banten dalam waktu singkat untuk membangun ruang kelas baru di SMA Negeri untuk menampung ratusan ribuan siswa yang ingin masuk ke sekolah negeri.

“Nah kalau misalkan kita tadi bermimpi hanya membangun sekolah kelas belajar tambahan baru kan itu tidak akan selesai,” tandasnya.

Sementara Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa, mendukung langkah Pemprov dalam berinovasi membentuk sekolah jarak jauh dan pembangunan sekolah dengan ruang kelas baru secara bertahap.

Mengingat, kata Yeremia, tingginya animo lulusan SMP sebanyak 200 ribuan mendaftar ke SMA Negeri sebanyak 100 ribuan, namun SMA negeri hanya mampu menampung tiga puluh persennya dari pendaftar tersebut.

Maka hal itu, Pemprov Banten harus dapat memenuhinya Agra mereka bisa masuk SMA Negeri.

“Ada langkah langkah yang harus dipenuhi oleh Pemprov Banten, diantaranya pembangunan ruang kelas baru dan memberdayakan sekolah-sekolah swasta,” pungkasnya.

Menurut Yeremia, Pemprov Banten harus bertahap jika benar benar ingin mengadakan sekolah jarak jauh dengan menyesuaikan era digital. Tentunya disesuaikan dengan peraturan peraturan Kemendikbud.

“Bagaimana menampung rekan-rekan anak-anak punya prestasi kemudian melalui jalur konvensional tadi juga tidak lolos. Nah ini mungkin salah satu solusi dengan membuka rombel online kesannya dengan sekolah jarak jauh,” tandasnya.

TAGGED: Metaverse, PJ Gubenur Banten, Sekolah Metaverse, Sekolah Metaverse Dibatalkan
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a comment

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Berita Terbaru

Angkatan Kerja 13 Ribu Pertahun, Disnaker Tangsel Akui Mayoritas dari Sekolah Kejuruan
Tangerang Selatan
Khawatir Parpol Masukan PNS Aktif, KPU Tangsel Ingatkan Pencermatan DCT Terakhir 3 November
Tangerang Selatan
Pembekalan Kepada Bacaleg 2024, PPP Tangsel Berharap Target Dapat Tercapai
Tangerang Selatan
Beda dengan Tahun 2022, Pedagang Beras di Tangsel Berkeluh Kesah Soal Kenaikan Harga
Tangerang Selatan
BPBD Tangsel Sebut Bantuan Air Bersih Gratis Telah Berlangsung Bagi Lokasi Terdampak
Tangerang Selatan
Tangerangraya.netTangerangraya.net

TANGERANGRAYA.NET | Hak Cipta © Raya News Network. PT. Jaringan Berita Raya

  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Syarat Biro
  • Kode Etik
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber

Removed from reading list

Undo
Selamat Datang

Masuk ke Akun Anda

Lost your password?