Tangerang Selatan – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Iwan Rahayu mengapresiasi Pemerintah Kota yang mendapatkan puluhan penghargaan, dengan catatan 3 pekerjaan rumah besar di sisa jabatan dapat terselesaikan.
Beberapa bulan lalu diketahui Pemerintah Kota Tangsel kembali meraih penghargaan tingkat nasional. Kali ini penghargaan didapat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam kategori Sertifikat Adipura 2022 untuk Kota Besar.
Kemudian disambung penghargaan berskala nasional. Penghargaan didapat Pemerintah Kota Tangerang Selatan yaitu di bidang Kesehatan dengan berhasil meraih predikat capaian Universal Health Coverage (UHC) pada bulan Maret 2023.
Menanggapi perihal hal tersebut Iwan Rahayu menyoroti terdapat 3 Pekerjaan Rumah (PR) besar Wali Kota dan Wakil Walikota Tangsel di sisa masa jabatannya.
“Kalau saya permasalahan di Tangsel cuma 3 yaitu soal banjir dan sampah serta krematorium atau rumah duka, dikhususkan untuk jenazah non muslim,” ujarnya kepada Tangerangraya.net, ditulis Sabtu, (15/4/2023).
Menurutnya, permasalahan di Tangsel seperti sebelumnya infrastruktur sudah terselesaikan, tetapi tinggal 3 masalah lagi yaitu banjir dan sampah serta krematorium atau rumah duka, dikhususkan untuk jenazah non muslim.
Dijelaskan Iwan, saya berharap Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel dapat menyelesaikan persoalan banjir di Tangsel dalam satu mata anggaran khusus.
“APBD Tangsel berapa? 4,2 Triliun, kenapa tidak 2 Triliun langsung kita ceburin untuk permasalahan banjir, selesai satu mata anggaran, dalam satu tahun selesai permasalahan itu,” ungkapnya.
Karena kata Iwan, jika hanya terdapat anggaran Rp100 Miliar saja di Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) tidak akan selesai.
Kenapa demikian, Iwan menyampaikan contoh bulan september sampai desember mulai semuanya telpon ke Dinas PU, telpon ke Dinas Perkim, Telpon ke Anggota Dewan, telpon ke Wali Kota, nih banjir, itu yang jadi permasalahan.
“Dalam situasi itu kenapa sih, misalkan di DSDABMBK cuma Rp100 Miliar atau Rp50 Miliar, tidak selesai-selesai, setiap tahun tetap aja ada, walaupun DSDABMBK bilang pak saya sudah kerja,” paparnya.
Menurutnya, karna wilayah Tangsel kecil, maka dari itu harus adanya integrasi serta komunikasi kepada wilayah disebelahnya seperti Depok, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang dalam permasalahan banjir.
“Diujungnya itu kan menyempit di Pondok Maharta, inginnya kita itu dilebarin, tetapi disananya kalau ini dibuka banjirnya disana (Kota Tangerang, red),” jelasnya.
Diterangkan Iwan, sekarang solusi nya adalah duduk bareng dengan mencari solusi bagaimana jika Tangsel membantu membuatkan tandon di Kota Tangerang.
“Jadi, jikalau Tangsel membuatkan tandon di Kota Tangerang terdapat ‘win win solution’, Kota Tangsel selesai masalahnya dan Kota Tangerang memiliki tandon untuk menampung air dari Tangsel. Tangsel selesai, Kota Tangerang punya tandon. Selain itu, permasalahan dengan Kota Depok harus dikomunikasikan, karena air dari Depok tumpah ke Tangsel di daerah Cinangka Vila Inti, belakang Komplek MPR, dan arah ke MA,” bebernya.
Politisi PDIP Tangsel ini berharap, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel dapat menyelesaikan PR nya pada APBD 2024, sebab situasi sudah normal dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meningkat.
“Memang mungkin tidak bisa 100 persen, permasalahan sampah ini kan agak besar dan butuh penanganan khusus, kalau banjir permasalahannya di Kota Tangerang ujungnya maharta itu,” ucapnya.
Pada permasalahan sampah, Iwan pun turut mengakui agak sulit karena butuh penanganan khusus serta tingkat kehati-hatiannya sangat luar biasa.
“Jadi perihal masalah sampah tidak mungkin 100 persen terselesaikan, akan tetapi minimal 80 persen terselesaikan,” pungkasnya.
“Lalu tak lupa untuk Pemkot agar dapat menyediakan krematorium atau rumah duka, dikhususkan untuk jenazah non muslim yang selama ini saudara-saudara kita non muslim kesulitan untuk melakukan kremasi jenazah lantaran lokasi yang digunakan untuk kremasi, berada diluar wilayah Tangsel. Sampai sekarang kan belum ada di Kota Tangsel,” tutupnya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.