Tangerang Selatan – Tangerang Selatan kembali dihebohkan dengan oknum ormas yang kerap menguasai lahan parkir di beberapa tempat.
Secara langsung, Kamis (15/06), Rida PSI memberikan pendapatnya mengenai fenomena ini. Masalah ormas yang menguasai lahan parkir sudah menjadi pembiaran di Tangsel dan maka hingga sekarang pemerintah pasti sangat sulit untuk mencari jalan keluar terhadap masalah ini.
Adanya penarifan oleh ormas ini tentu mengganggu kenyamanan warga.
“bagaimana tidak terganggu, kita ambil contoh di RSUD Tangsel. Motor yang ingin parkir langsung diberikan secarik kertas parkir senila 3 ribu rupiah lalu ditinggal begitu saja. Parkir motor disana berlapis dan saling menutupi jalan sehingga akses masuk dan keluar motor warga pun sulit,” jelasnya.
“Dalam peraturan walikota, tertulis bahwa pungutan parkir di lahan aset pemerintah hanya boleh dilakukan dengan izin dan besaran retribusi yang sudah ditetapkan Dinas Perhubungan,” terang Rida.
Rida pun menyoroti kepada Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan yang menurutnya belum maksimal dalam upaya membasmi pemungut parkir liar ini.
“Menurut saya, dinas perhubungan seharusnya melaksanakan lelang parkir di tempat-tempat yang sering didatangi oleh warga seperti rumah sakit dan taman kota. Dengan adanya perusahaan yang mengelola parkir di tempat-tempat ini, warga akan merasa lebih aman dan nyaman,” papar Rida.
“Anggota Komisi I ini menjelaskan bahwa biaya parkir yang di kelola oleh ormas tidak akan masuk ke retribusi daerah. Dengan pembiaran seperti ini pungutan liar semakin merajalela dan kota ini menjadi semrawut,” tegasnya.
Jika kita mengacu pada Perda No. 4 Tahun 2021, lahan parkir yang dimiliki pemerintah berhak dipungut retribusi, apabila dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber PAD. Dan tentunya retribusi masyarakat dapat dikelola untuk kepentingan yang lebih tepat, bukan masuk kantong oknum yang tidak tepat.
“RSU Tangsel sudah lama sekali menjadi lahan pundi-pundi bagi ormas. Bisa dibayangkan pendapatan yang mereka dapatkan kemana ya kontribusinya,” tutup Rida.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.