Tangerang Selatan – Dinas Pendidikan dan Kebudyaaan (Dikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sedang menyusun program indikator rencana kerja untuk tahun 2024.
Kepala Dikbud Tangsel, Deden Deni menjelaskan, fokus utama pada 2024 adalah 3 indikator yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Wali Kota Tangsel.
“3 fokus kita, yaitu peningkatan akses pendidikan, dan peningkatan kualitas pendidikan, serta ada kebudayaan dengan beberapa indikator,” ujarnya kepada wartawan, ditulis Jumat, (16/6/2023).
Menurut Deden, akses pendidikan lebih ke pembangunan fisik seperti sekolah dan penambahan ruang kelas.
“Contohnya kalau akses ada beberapa yang sudah terpenuhi, seperti SD tingkat partisipasinya sudah melebihi 100 persen,” terangnya.
“Artinya semua masyarkat tangsel usia 6-12 tahun sudah sekolah SD, melebihi dari beberapa anak yang bukan orang tangsel tapi sekolah di Tangsel,” tambahnya.
Lanjut Deden, kualitas pendiidkan indikatornya adalah peningkatan nilai Assesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang sudah berjalan, meski angkanya belum muncul.
“Yanh lainnya target pak wali seperti 1000 sarjana, 1000 hafidz quran, terus ada beasiswa untuk yang tidak diterima di sekolah negeri, bantuan pendidikan terus ada beasiswa, ada bantuan untuk yang tidak mampu, itu sudah berjalan. Cuma 1000 sarjana belum sempat terpenuhi, sisa 2 tahun mudah-mudahan bisa tercapai,” paparnya
Deden menjelaskan, untuk kebutuhan sekolah pada tingkat SD sudah terpenuhi, dengan 1 kelurahan memiliki 3 sekolah dasar, meskipun di beberapa sekolah ada peningkatan jumlah siswa.
“Untuk solusi jangka pendeknya, bantuan biaya pendidikan yang tidak diterima di skeolah negeri, ini merupakan akses artinya ke swasta pun terbantu biayanya,” ungkapnya.
“Sambil kita menghitungkan juga berapa idealnya SMP di Tangsel, hari ini ada 24 SMP, cuma di Serpong Utara ada 2, di Setu ada 2, yang lainnya sih 4,” tutupnya. (***).
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.