Kota Tangerang Selatan

Bangun 662 Septic Tank untuk Warga, Pilar: Kepedulian Pemkot Tangsel Mengurangi Penyakit Menular

28

Tangerang Selatan – Program-program pembangunan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot). Saat ini, Pemkot Tangsel soroti rumah-rumah warga yang belum memiliki tangki septik atau septic tank yang layak.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan yang hadir saat pelaksanaan program pembangunan septic tank di wilayah Pondok Cabe memaparkan, saat ini totalnya sudah ada 2.400 tangki septik individual yang telah dibangun.

“Untuk Pondok Cabe Udik ada 32 unit, dan Pondok Cabe Ilir 18 unit,” ujar Pilar di depan warga Pondok Cabe, Rabu, (31/7/24).

Pilar juga mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk kesehatan kota, begitupun limbah rumah tangga yang tak dibuang sembarangan lagi ke drainase atau saluran yang bukan tempatnya.

“Pembangunan septic tank ini adalah suatu program wajib, karena untuk membangun kota yang sehat, membangun kampung kita, pemukiman kita, perumahan kita, selain pembangunan infrastruktur ya,” terangnya.

“Yang kedua, soal limbah rumah tangga, tentu saja tidak akan dibuang langsung ke saluran atau yang bukan tempatnya, jadi supaya mengurangi masalah penyakit yang ada di lingkungan kita, penyakit menular, penyakit yang tidak kita inginkan, kita ingin rumah kita adalah rumah yang sehat dan bersih,” jelasnya.

Jadi kata Pilar, tidak ada lagi pembuangan limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai, saluran, ataupun drainase, dengan begitu drainase di lingkungan bisa bersih.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Air Minum dan Air Limbah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Tangsel, Budi Rahmat Hidayat, katakan ada ratusan septic tank telah dibangun oleh Pemkot Tangsel melalui DCKTR di tahun 2024 ini.

Usulan pembangunan septic tank ini pun ada 1,100 usulan, ada yang dari Dinas Kesehatan Kota Tangsel maupun dari Kelurahan-Kelurahan.

“Jadi pertama, untuk usulan tahun 2024 yang tahun ini berjalan itu usulan dari Dinas Kesehatan (Dinkes), kenapa Dinkes? karena mereka punya sanitarian, puskesmas yang berada di lingkup masyarakat, jadi mereka melihat warga-warga yang tidak punya septic tank ataupun yang tak sesuai standard itu siapa aja, jadi usulan mereka itu bertahap dari Dinkes baru ke kami, namun ada juga yang dari kelurahan, ada yang konsepnya seperti itu” ucapnya saat diwawancarai.

Budi pun utarakan jumlah usulan tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan dikarenakan masih menunggu dari APBD perubahan. Untuk APBD saat ini, baru terealisasikan pembangunan septic tank di 662 titik.

“Jadi kalau total sebenernya usulan yang masuk ke kami di tahun 2024, itu ada 1,100, ada bukti suratnya, tapi di tahun anggaran ini yang murni belum APBD perubahan, yang sudah dibangun itu ada 662 titik,” papar Budi.

Lanjutnya, yang sudah di bangun tersebar di 7 kecamatan, 23 kelurahan dari 54 kelurahan dengan masing-masing di Kecamatan Serpong ada 123 titik, Serpong Utara itu 30, Setu 163, Pondok Aren 168, Pamulang 167, Ciputat 6, Ciputat Timur 5.

“Apakah 1,100 usulan itu akan terlaksana di 2024, kembali lagi nanti di perubahan, kalau dikasih anggaran cukup untuk lanjutkan pembangunan septic tank akan kita lakukan, tapi kalau misalnya dikasih anggarannya berapa kita belum tahu di APBD perubahan,” tuturnya.

Ia juga berkata, anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan septic tank ini berkisar 10-15 juta dan dibagi 2 tipe, ada tipe yang membangun Bio Tank/Bio Fill nya saja dan ada juga yang sekaligus sumber resapannya.

“Ada dua tipe, tipe yang pertama itu bio tanknya atau bio fillnya saja jadi kalau misalnya kami survei lahan rumahnya tidak cukup untuk septic tank nya misalnya 2×2 m, kita bangun bio fillnya saja,” jelasnya.

“Untuk tipe kedua kalau lahannya cukup, misalnya ada 3 meter atau 4 meter, kita buat bio fill dan sumber resapannya. Jadi ada 2 tipe, untuk biayanya tipe pertama itu kisaran 10 juta dan tipe kedua sekitar 14-15 juta,” tambahnya.

Walaupun Budi mengatakan tipe kedua menjadi fokus dan target yang ideal untuk dibangun pada rumah warga, tetapi harus dilihat kembali ukuran lahan yang tersedia.

Tak luput, Budi beberkan dalam pembangunan ini Pemkot gunakan 4 penyedia lewat E-katalog.

“Penyedia yang dipilih lewat E-katalog, jadi kalau sekarang di buka E-katalog, ada 4 penyedia dalam pembangunan septic tank yang kita pilih,” tandasnya. (***).

Laporan: STW

Exit mobile version