Kota Tangerang Selatan

P2TP2A Kota Tangsel Catat 37 Kasus Kekerasan Terjadi di Tingkat Pendidikan

24

Tangerang Selatan – Kepala UPT P2TP2A Kota Tangsel Tri Purwanto mengungkapkan, sedikitnya 37 kekerasan pada anak terjadi di September 2023.

Kekerasan psikis pada anak, mendominasi jumlah kasus tersebut.

“Berdasarkan pendidikan, SD terjadi 12 kasus. Di tingkap SMP ada 11 kasus, dan SMA 9 kasus,” ujar Tri, kepada wartawan, ditulis Kamis, (5/10/2023).

Selain psikis anak, kasus kekerasan seksual pada anak menempati urutan kedua dengan jumlah 18 kasus.

“Berdasarkan jenis kekerasan, kekerasan fisik pada anak ada 14 kasus. Kekerasan psikis pada wanita dewasa 17 kasus,” terangnya.

“Ada pula, kekerasan terhadap istri 5 kasus, penelantaran 1 kasus,” lanjutnya.

Tri menyatakan, fenomena tersebut tidak terjadi di Tangsel saja. Namun, hampir di seluruh kota/kabupaten di Indonesia.

Menurutnya, kekeliruan dalam pola asuh, serta minimnya pendidikan agama menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan, baik kepada perempuan maupun anak.

“Kita terus mendorong kepada masyarakat, melalui sosialisasi-sosialisasi bersama dinas. Bagaimana, masyarakat itu harus berani bersuara,” ungkapnya.

Kenaikan kasus di Kota Tangsel, itu menandakan masyarakat sudah berani melaporkan bilamana adanya kejadian,” tambah Tri.

Tri berharap, para orang tua serta keluarga-keluarga muda dapat memahami pola asuh yang baik, demi masa depan anak-anak bangsa.

“Itulah kenapa, pendidikan pranikah sangat penting dilakukan. Agar pola asuh di keluarga-keluarga muda dapat maksimal, demi masa depan anak-anak kita,” tandasnya.

Laporan: STW

Exit mobile version