TUTUP IKLAN
Kota Tangerang Selatan

Prihatin Lihat Perilaku Oknum Guru SMAN 2 Tangsel, Dewan PDIP Banten Desak Dinas Pendidikan Bersikap!

11
×

Prihatin Lihat Perilaku Oknum Guru SMAN 2 Tangsel, Dewan PDIP Banten Desak Dinas Pendidikan Bersikap!

Sebarkan artikel ini

Tangerang Selatan – Setelah Seto Mulyadi atau akrab dipanggil Kak Seto, Anggota DPRD Provinsi Banten PDI Perjuangan, Iwan Rahayu, juga ikut berkomentar dan menyikapi persoalan kekerasan guru “Lempar Gunting” kepada murid di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Tangerang Selatan (Tangsel).

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

Diketahui sebelumnya, aksi oknum guru SMAN 2 Tangsel tega melempar siswanya menggunakan gunting hingga terluka.

Peristiwa itu terjadi saat jam pelajaran berlangsung. Menurut keterangan narasumber, Mawar (nama samaran), insiden tersebut bermula saat oknum guru memberi pertanyaan kepada siswa.

Namun lantaran tak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, oknum guru diduga merasa kesal.

Lalu ada seorang siswanya yang nekat menjawab. Namun sayangnya jawaban itu salah. Sehingga hal itu membuat kekesalannya memuncak.

Atas hal itu, insiden pelemparan gunting ke arah siswa pun terjadi. Saat ini kasus tersebut tengah dalam penanganan polisi.

Dengan ini, Iwan Rahayu, Dengan ini, Iwan Rahayu akui kejadian ini benar benar tidak masuk akal dan sepatutnya tidak terjadi.

Apalagi ini dilakukan oleh seorang guru dimana merupakan sosok yang penjadi panutan dan ditiru.

“Mengenai peristiwa ini apapun alasannya, hal tersebut tidak bisa diterima dengan akal sehat, karena guru mempunyai tugas untuk mendidik siswa-siswinya untuk menempuh ilmu setinggi tingginya dan mendidik budi pekerti yang baik,” ujar Iwan Rahayu Legislator PDIP Banten, (4/9/2024).

Iwan Rahayu mengajak dan menghimbau untuk sekolah-sekolah khususnya SMA untuk memberikan pemahaman yang baik kepada semua guru untuk mendidik siswa-siswinya dengan sebaik baiknya dan memberikan suri tau ladan budi pekerti yang baik kepada semua siswa-siswinya.

“Untuk Dinas Pendidikan juga tidak boleh tinggal diam, ini merupakan pelajaran berharga bahwa hanya gara-gara ulah seorang guru satu sekolah mendapatkan nilai buruk oleh masyarakat,” paparnya.

“Sebab itu mari kejadian ini kita jadikan pelajaran berharga dan tidak boleh terjadi lagi di semua tingkatan sekolah,” tandas Iwan.

Laporan: STW