HighlightKota Tangerang Selatan

Dinilai Efektif, Pengurus Sebut TPS3R Dapat Hasilkan Nilai Ekonomi

10

TANGERANGRAYA.NET, Tangsel – Program TPS3R di Tangerang Selatan telah terbukti bisa mereduksi sampah, untuk mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA Cipeucang.
Tidak hanya itu, TPS3R juga bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya.

Seperti di TPS3R Griya Resik yang berlokasi di Perumahan Griya Serpong. Setiap harinya, TPS3R ini dapat mereduksi 70 persen dari jumlah sampah 550 KG per harinya.

“Itu dari 330 KK yang ada di sini. Jadi kita hanya kirim ke TPA sekitar 150 kilogram per harinya,” kata Nuraini, Pengelola TPS3R Griya Resik, ditulis, Rabu, (31/3/2021).

Menurutnya sampah di lingkungannya sudah dipilah antara organik dan non organik sejak dari rumah dan dipilah kembali saat si TPS3R.

“Itu sampah sendiri ada organik dan non organik, kebetulan di sini sampah dipilah dari rumah sistemnya. Ketika sampai di sini dipilah lagi oleh operator makanya minim tuh yang dibuang ke TPA” terangnya.

Griya Resik mendapatkan nilai ekonomi dari sampah anorganik yang terdiri dari plastik ataupun barang lainnya yang di pilah lalu di jual ke pengepul sedangkan sampah organik dijadikan kompos dan dikemas dalam ukuran 3 kg dan dijual ke warga dan dlh jika ada sisa

“kita ini udah lama kerjasama dengan pengepul jadi urusan pengepul lagi nanti, kompos memang LH (Dinas lingkungan hidup-red) membeli cuma memang di TPS3R kita sendiri tuh komposnya jarang ke LH karena utk warga juga,” jelasnya

Dari hasil sampah yang dijual TPS3R griya resik mendapatkan nilai ekonomi hingga 1 juta rupiah perbulan untuk sampah an organik belum lagi dengan hasil olahan sampah organik berupa kompos sejumlah kurang lebih 200 kg perbulan dengan nilai 5000 rupiah perkemasan 3 kg.

“Terkait dengan penjualan non organik bisa mencapai angka 1jt perbulan, dan di berikan kepada operator sebesar 80 persen. Sementara komposny di jual per kemasan 3 kg Rp 5000 sebulan bisa 2 kuintal hasil komposnya,” terangnya.

Senada dengan hal tersebut Watno pengurus TPS3R Rengas Ciputat Timur, mengungkapkan bahwa residu sampah di tempatnya bisa mencapai 30%-40% dari total sampah yang diterima sekitar 700 kg.

“Untuk 2 hari sekali angkut residu yang di bawa ke TPA (cipeucang-red) sekitar 30%-40% itu pun kurang maksimal karena terkendala covid-19 dan kesehatan masih jadi fokus utama,” katanya.

Watno mengatakan dari hasil penjualan sampah TPS3R Rengas bisa mencapai nilai 3-3,5 Juta rupiah hanya dari sampah plastik tiap bulannya.

“Untuk penjualan Dari hasil pilahan itu bisa mencapai 3-3,5 juta (jual-red) untuk plastik,untuk komposting masih diberikan gratis, kita liat dulu bagus tidak kompos kita,” terang watno yang kebetulan juga menjabat ketua RT dilingkungan TPS3R Rengas.

Watno menambahkan akan membuat perencanaan komersial terhadap kompos yang dihasilkan jika sudah terlihat hasil dari tanaman yang menggunakan kompos keluaran TPS3R rengas.

“Kita lihat dulu komposnya bagus tidak untuk tanaman, baru lah langkah kedepannya kita buatkan businessplan,” tandasnya. (***)

Exit mobile version