Tangerangraya.net, Jakarta – Gerakan mahasiswa yang tergabung di Cipayung Plus dan Badan Ekskutif Mahasiswa Seluruh Indonesia tak lain menolak dan meminta dibatalkannya Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law), kepada presiden Jokowi agar dikeluarkannya Perppu pembatalan UU tersebut, hal itu merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap pemerintah.
Namun disisi lain, Mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (IMTSI), M. Agus Safar memberikan tanggapannya, menurutnya gerakan mahasiswa sebagai agen perubahan adalah hal yang wajar, sebab kata Safar hal itu adalah bentuk kekritisan gerakan mahasiswa.
“Gerakan mahasiswa itu kan wajar saja, dan hemat saya ini juga menjadi tugas stafsus milenial presiden, ini kan sebenarnya bisa dikomunikasikan baik-baik, kan bisa ajak dialog seperti apa pandangan mereka terhadap UU Omnibus Law,” ujar Safar dalam siaran persnya yang diterima redaksi, Selasa (20/10/2020).
Sambungnya juga yang menyesalkan stafsus milenial hanya membangun komunikasi sepihak dengan gerakan mahasiswa dari BEM SI saja.
“soalnya saya membaca pemberitaan diberbagai media, kok stafsus cuma nemuin kawan-kawan yang tergabung di BEM SI aja sih,” ucapnya.
Selain itu kata Safar menegaskan, gerakan mahasiswa adalah gerakan kemurniaan, berbeda dengan gerakan lainnya seperti perusuh yang menghancurkan fasilitas umum beberapa waktu lalu.
“Saya kira gerakan mahasiswa adalah gerakan murni, beda dengan perusuh-perusuh yang menghancurkan fasilitas umum, seperti halte, pos polisi, apalagi itu mereka merusak diberbagai kota/kabupaten seluruh Indonesia,” tegas Safar.
Imbuh Safar meminta kepada pihak kepolisian untuk dapat membedakan antara mahasiswa dan perusuh.
“kalau perusuh tangkap aja, apalagi yang jadi provokator di lapangan, toh mereka merugikan publik dan negara,” terangnya.
Oleh karenanya, ia kembali mengingatkan, agar pihak istana dalam hal ini kata Safar, stafsus milenial untuk membangun komunikasi yang baik dengan gerakan mahasiswa.
“Jangan hanya BEM SI yang diajak komunikasi oleh stafsus milenial, masih banyak gerakan mahasiswa yang lainnya. Saya kira, kami cuma mengingatkan, kan di sinilah fungsi stafsus apalagi beberapa dari mereka mantan aktivis mahasiswa,” pungkas Ketua Departemen Milenial Kornas-Jokowi ini.
Penulis : ASA / RED