Tangerang Selatan – Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Sabam Maringan menyebut, angkatan kerja setiap tahun sebanyak 13.000 orang.
Jumlah tersebut, kata Maringan, berasal dari siswa-siswi Sekolah Kejuruan dan SMU, yang tidak melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi.
“Kalau soal angkatan kerja, setiap tahun kita ada 13.000 orang. Dominasi dari lulusan SMA/K yang tidak melanjutkan jenjang perguruan tinggi,” ujar Maringan, saat ditemui dikantor Disnaker Tangsel, Selasa, (3/10/2023).
Maringan menyampaikan, data angkatan kerja itu paling banyak berasal dari sekolah kejuruan.
Menurutnya, sekolah kejuruan cenderung mempersiapkan para pelajarnya untuk segera bekerja.
“Kebanyakan lulusan SMK. Dari data, Dinas Ketenagakerjaan,” tutur Maringan.
Menanggapi jumlah yang besar itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melalui Dinas Ketenagakerjaan, memiliki strategi dalam memaksimalkan keahlian para angkatan kerja.
Maringan mengaku, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah universitas guna memberikan psikotes kepada calon-calon tenaga kerja.
“Kami bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, memberikan psikotes kepada para calon tenaga kerja. Dari situ (psikotes), terpilah,” ungkapnya.
“Mana yang memang ‘berbakat’ menjadi karyawan, mana saja yang memang tertarik menjadi wirausaha. Psikotes, guna melihat potensi,” lanjut Maringan.
Setelah terpilah, imbuh Maringan, Dinas Ketenagakerjaan lebih maksimal dalam memberikan pelatihan, kepada angkatan kerja tersebut.
“Dari situ untuk mengambil kebijakan Dinas Ketenagakerjaan memberikan pelatihan. Itu sebagai salah satu strategi kerja dinas,” tandasnya.
Laporan: STW