TUTUP IKLAN
Kota Tangerang

Kader Gelisah Soal Pileg 2024 Sistem Coblos Partai, Begini Ungkapan Ketua DPD Golkar Kota Tangerang

23
×

Kader Gelisah Soal Pileg 2024 Sistem Coblos Partai, Begini Ungkapan Ketua DPD Golkar Kota Tangerang

Sebarkan artikel ini

Kota Tangerang – Pemilihan legislatif (Pileg) dengan sistem coblos partai  atau proporsional tertutup sebagaimana yang diungkapkan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berpotensi  kembali diterapkan pada pemilu 2024 ditanggapi Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tangerang, Sachrudin. Secara tersirat dia mengungkapkan ketidaksetujuannya.

“Kasihan yang caleg nomor urut sepatu (nomor urut bawah) tapi suaranya besar,” ujar Sachrudin, di tulis Selasa, (03/01/2023).

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

Sachrudin mengungkapkan, kader-kader Partai Golkar di Kota  Tangerang juga menyampaikan keresahan maupun kegelisahannya terkait terbukanya kembali  peluang sistem coblos  partai tersebut.

“Yang nomor besar itu peluangnya kecil kemungkinan (jadi  anggota DPRD-red),” ucapnya.

“Untuk itu, dirinya cenderung lebih setuju sistem pemilu menggunakan sistem proporsional terbuka seperti saat ini. “Kalau sistem proprosional terbuka kan berapa pun nomornya yang penting  suaranya terbanyak,” katanya.

Namun begitu, jika memang kelak pada akhirnya pileg harus menggunakan sistem proporsional tertutup, pihaknya siap  mengikuti. “Kalau itu (sistem proporsional tertutup) aturannya, ya harus kita ikuti,” jelasnya. Untuk  diketahui, selama ini dengan alokasi kursi parlemen 50 di DPRD Kota Tangerang, rerata parpol  mampu menempatkan maksimal dua kadernya untuk duduk sebagai wakil rakyat dalam setiap daerah pemilihan (dapil).

Karenanya, Sachrudin tidak menyangkal caleg dengan nomor besar bisa jadi bakal pesimis  mendapatkan kursi meski memiliki suara signifikan. “Ya pasti pesimis kalau nomornya di bawah.  Tapi kalau kayak pemilu kemarin (2019) itukan justru dapil V (Cibodas, Jatiuwung, Periuk) yang jadi (anggota DPRD Kota Tangerang) adalah nomor 4 dan 7, sementara nomor 1,2, 3 malah enggak jadi (anggota DPRD),” katanya.

Di Partai Golkar Kota Tangerang sendiri, kata pria yang tak lain wakil wali kota Tangerang ini  dalam hal penentuan nomor urut caleg, dirinya mempertimbangkan sejumlah faktor.  “Ya hitungannya senioritasnya, dedikasi, loyalitas serta fungsinya, dari semua unsur, ” ucap mantan Camat  Cipondoh dan Pinang ini. Tapi meski begitu, ucapnya sampai sejauh ini sistem proporsional  tertutup belum lah menjadi sebuah keputusan, melainkan hanya kemungkinan. “Kan tunggu saja hasil di  MK (Mahkamah Konstitusi),” ujarnya. (STW | RED)