TUTUP IKLAN
Kota Tangerang Selatan

Ramai Penculikan Anak, Dindikbud Tangsel Ingatkan Pihak Sekolah, Murid Mesti Benar Dijemput Keluarga

36
×

Ramai Penculikan Anak, Dindikbud Tangsel Ingatkan Pihak Sekolah, Murid Mesti Benar Dijemput Keluarga

Sebarkan artikel ini

Tangerang Selatan – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel menanggapi ramainya kasus penculikan anak, pasca adanya murid sekolah dasar di Ciputat yang menjadi korban penculikan dan pencabulan.

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan Deden Deni menyampaikan sebagai langkah keprihatinannya ia telah mengeluarkan surat edaran.

“Kami sudah memberikan himbauan dan juga edaran agar orangtua dapat memastikan pulang dengan selamat. Untuk korban kemarin itu kan rumahnya dekat dari sekolah, kejadiannya itu bukan di gerbang sekolah tapi di jembatan,” terang Deden. (9/9/2024)

Deden Deni sebagai Kepala Dinas mengingatkan agar pihak sekolah dan keluarganya dapat memastikan penjemputan murid benar-benar di jemput oleh keluarganya, agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Deden juga katakan, himbauan tersebut bukan hanya untuk sekolah dan orangtua murid saja, bahkan himbauan tersebut juga sudah di publikasikan melalui medsos resmi dindikbud Tangsel.

Perihal permasalahan tersebut, pihaknya menyerahkan seluruhnya kepada kepolisian. Dan untuk memantau lebih jauh, dindikbud Tangsel akan segera mengupayakan penambahan CCTV di dalam dan di luar sekolah.

“Ya kami berharap semoga pihak kepolisian segera menemukan pelakunya. Sebenarnya penambahan CCTV ini sudah di rencanakan. Mungkin bertahap, karena kan sekolahnya banyak. Nanti akan di tambah titik-titik di dalam dan di luar agar dapat terpantau pada saat penjemputan,” tandas Deden Deni.

Sebelumnya diberitakan Siswi sekolah dasar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menjadi korban penculikan dan pelecehan seksual dalam dua kejadian terpisah. Insiden pertama terjadi pada 5 Agustus 2024, menimpa siswi SDN Kecamatan Pamulang, sementara insiden kedua berlangsung pada 21 Agustus 2024, melibatkan siswi SDN Jombang 1 Kecamatan Ciputat. Kedua peristiwa ini memiliki modus serupa dan terjadi di sekitar lingkungan sekolah. 09 September 2024.

Laporan: STW