TUTUP IKLAN
Kota Tangerang Selatan

Aleg Tangsel Dorong Pemkot Harus Mampu Siapkan Langkah Strategis Penanganan Sampah

18
×

Aleg Tangsel Dorong Pemkot Harus Mampu Siapkan Langkah Strategis Penanganan Sampah

Sebarkan artikel ini

Tangerang Selatan – Ketua Fraksi PSI pada DPRD Kota Tangsel Alexander Prabu mendorong, Pemerintah Kota (Pemkot) harus memiliki langkah-langkah strategis dalam rangka menangani sampah.

Alex menyatakan, Pemkot Tangsel perlu mengambil langkah jangka pendek, dan jangka panjang terkait mengelola sampah yang semakin mengkhawatirkan.

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

“Jangka pendeknya adalah, mau tidak mau kita harus kerja sama dengan suatu daerah yang punya lahan kosong. Ini kan sudah beberapa kali ganti. Saya dengar akan di Rumpin, Bogor. Tapi kita harus lihat, Goverment to Goverment nya harus benar,” ujar Alex di ruang kerjanya, Rabu, (24/4/2024).

Selain kerja sama dengan daerah lain, Alex katakan Pemkot Tangsel juga telah memiliki program TPS3R dan pembangunan incenerator di Kecamatan Pondok Aren. Menurutnya, program tersebut belum maksimal.

“TPS3R kita harus aktif kembali. Kita lihat, waktu di rapat koordinasi (Rakor) dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), TPS3R cuma 15 an aja yang aktif. Ini kan mati semua selama ini. Kita sudah teriak2 beberapa kali lho,” jelasnya.

“Kita juga punya incenerator, di Pondok Aren. Dan itu belum berfungsi secara maksimal. Saya pernah usulkan, minimal setiap kelurahan ada satu incenerator. Anggarannya bertahap,” lanjut Alex.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangsel itu menyatakan, pengelolaan sampah secara teknologi bisa menjadi langkah jangka panjang dalam mengatasi sampah.

Menurutnya Pemkot, tidak melulu harus memikirkan keuntungan dalam hal kerja sama pengelolaan sampah berbasis teknologi tersebut.

“Pengelolaan sampah berbasis teknologi. Jadi PLTSa katanya berubah menjadi Pengelolaan Sampah Energi Listrik (PSEL). Kalau PLTSa katanya tidak cocok, karena ada sepadan sungai. Ngga masuk kriteria,” paparnya.

“Mungkin bisa menjajaki kerja sama dengan investor dalam negeri. Kendala PLTSa itu katanya harus jual ke PLN, dan harganya murah. Saya pikir karena untuk mengelola sampah, ini jangan memikirkan untung dulu, yang penting sampah terkelola,” pungkas Alex.

Laporan: STW