TUTUP IKLAN
Politik

Pastikan Hak Pilih, DPR Berencana Bentuk Kebijakan Libur Jelang Pencoblosan

117
×

Pastikan Hak Pilih, DPR Berencana Bentuk Kebijakan Libur Jelang Pencoblosan

Sebarkan artikel ini

Politik – Anggota Komisi II DPR RI dari PDI Perjuangan, Endro Siswantoro Yahman mengaku angka golongan putih (Golput) pada gelaran Pemilu, sebab kurang pahamnya masyarakat soal nasib bangsa selama lima tahun ke depan.

“Meningkatnya Golput karena apa? Masyarakat itu tidak paham dan belum sadar kegunaan memilih untuk nasib lima tahun ke depan,” ujar Endro, ketika menggelar kunjungan di Kantor Pemerintah Kota Tangsel, Selasa, (23/1/2024).

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

Selain kesadaran masyarakat akan Pesta Demokrasi dan arah pembangunan lima tahunan, jika ‘hari pencoblosan’ jatuh pada libur panjang, masyarakat perkotaan justru memilih berwisata.

Problemnya itu Pemilu pada hari kerja, bukan hari libur. Kalau libur, daerah perkotaan itu justru libur panjang malah berwisata,” terang Endro.

Kesadaran dan pendidikan politik kepada masyarakat, menjadi salah satu strategi meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam Pesta Demokrasi.

Jadi untuk mencegah Itu (angka Golput) perlu proses penyadaran, dan perlunya pendidikan politik bagaimana menyatukan hak pilih dengan nasib yang bersangkutan lima tahun ke depan,” jelasnya.

Pihaknya akan membuat regulasi, soal kebijakan Pemilu untuk meliburkan para karyawan, demi terpenuhinya angka kepesertaan masyarakat tersebut.

“Itu nanti akan diputuskan. Ya kalau sanksi khusus secara tegas belum, tapi kita minta dan menghimbau karena ini Pesta Demokrasi, harus libur untuk memastikan mereka menggunakan hak pilihnya,” papar Endro.

Itu menjadi masukan yang bagus, supaya nanti pertegas lagi kalau Pemilu itu harus libur. Juga bagi mereka tidak mengindahkan himbauan, kita beri sanksi,” tandas Endro.

Sementara dilokasi yang sama, Anggota Komisi II dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, pendidikan politik yang sangat berperan adalah sekolah.

“Ya ini (angka Golput) tantangan kita bersama, bagaimana mereka tertarik. Ya kan pendidikan paling utama di sekolah,” kata Mardani.

Sekolah harus membangun kesadaran bersama bahwa anak muda itu harus optimis dan terlibat dengan politik walaupun tidak menjadi peserta, dia harus tau bahwa politik menentukan negeri ini,” tutupnya.

Laporan: STW