TUTUP IKLAN
Kota Tangerang Selatan

Marak Kasus Bullying, PGRI: Udah Gak Jaman Didik Siswa dengan Kekerasan

149
×

Marak Kasus Bullying, PGRI: Udah Gak Jaman Didik Siswa dengan Kekerasan

Sebarkan artikel ini

Tangerang Selatan – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Serpong Utara, Edih Sarman menekankan pentingnya peran guru dalam memaksimalkan prestasi siswa, serta meminimalisir kekerasan di lingkungan pendidikan.

Selain itu, guru-guru di sekolah harus memberikan contoh dan teladan kepada siswa, sebagai bentuk optimalisasi penekanan kasus bullying yang saat ini marak terjadi.

BERITA INI DI SUPPORT OLEH

“Prestasi siswa itu tidak lepas dari peran guru, dan optimalisasi dari guru. Artinya, guru tidak hanya memberikan konsep teori dan praktik saja, tetapi juga menggunakan hati,” kata Edih, ditulis Kamis, (14/12/2023).

Edih menyebut, perilaku sopan santun dan tutur kata yang baik terhadap sesama guru, menjadi contoh nyata bagi para siswa dalam menerapkan pergaulannya dengan siswa yang lain.

“Pertama pengawasan, pembiasaan berkata-kata baik terhadap teman sejawat, rekan-rekan kerjanya,” sebutnya.

Antar anak dan guru, tidak ada contoh tidak baik di lingkungan sekolah. Tanamkan rasa kasih kepada sesama teman,” sambung Edih.

Menanggapi banyaknya kasus bullying, dan sikap orang tua yang acuh terhadap peserta didik, Edih menyatakan pentingnya penggunaan sikap lembut dari para guru.

“Guru berikan contoh yang baik, yang mendidik tanpa melanggar aturan. Sekarang sudah tidak zamannya lagi, menggunakan kekerasan terhadap siswa,” tutup Edih.

Sebelumnya Sebelumnya Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangsel Tri Purwanto mengungkapkan, sedikitnya 37 kekerasan pada anak terjadi pada September lalu.

Kekerasan psikis pada anak, mendominasi jumlah kasus tersebut.

“Berdasarkan pendidikan, SD terjadi 12 kasus. Di tingkap SMP ada 11 kasus, dan SMA 9 kasus,” kata Tri di ruang kerjanya, kepada Tangerangraya.net, Kamis, (5/10/2023).

Selain psikis anak, kasus kekerasan seksual pada anak menempati urutan kedua dengan jumlah 18 kasus.

“Berdasarkan jenis kekerasan, kekerasan fisik pada anak ada 14 kasus. Kekerasan psikis pada wanita dewasa 17 kasus,” pungkas Tri.

Laporan: STW