Politik – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan suara kemenangan Golkar di Pemilihan Legislatif 2024 berpengaruh, berdampak kepada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Ujang menyebutkan melihat perolehan suara, dan ‘duduknya’ para Caleg tersebut, lanjut Ujang, akan mempengaruhi pertarungan Pilkada, khususnya di daerah-daerah yang menjadi basis Partai Golkar.
“Jika kita bicara suara Golkar itu berpengaruh ke Pilkada, bisa jadi. Karena, kemarin itu yang jadi Caleg oleh Golkar itu banyak juga calon-calon Kepala Daerah di daerahnya masing-masing, di dapilnya masing-masing maju,” ujar Ujang, ketika dikonfirmasi, Rabu, (13/3/2024).
“Maju dulu di Pemilu Legislatif (Pileg) dan mereka banyak yang terpilih dan banyak yang menang, nanti kan mereka diminta untuk maju di Pilkada November nanti. Artinya, suara kemenangan Golkar di Pileg itu berpengaruh, berdampak kepada Pilkada,” terang Ujang.
Menurut Ujang, dengan ‘membengkaknya’ suara Partai Golkar, dapat menjadi salah satu sinyal kemunculan kotak kosong di Pilkada.
“Yah saya tidak tahu apakah di Banten kotak kosong akan bermunculan atau tidak, karena tadi pengaruh Golkar yang makin besar di Banten,” jelasnya.
“Tergantung nanti lawan lawan politik Golkar ada atau tidak. Kalau Golkarnya makin besar makin berpengaruh makin merajai, yah mungkin akan muncul kotak-kotak kosong itu,” sambung Ujang.
Berdasarkan informasi hasil rekapitulasi suara yang oleh KPU Banten, Golkar berhasil meraih 922.670 suara.
Partai berlambang pohon berigin ini mendapatkan suara paling banyak di dapil Banten 9 yakni 138.170 suara dan Banten 2 sebanyak 112.050 suara.
Selanjutnya di dapil Banten 1 meraih 52.570 suara, Banten 3 meraih 52.557 suara, Banten 4 meraih 98.377 suara, Banten 5 meraih 98.204 suara. Kemudian Banten 6 Golkar mendapatkan 46.194 suara, Banten 7 mendapatkan 80.079 suara, Banten 8 mendapatkan 45.447 suara.
Lalu, Banten 10 meraup suara 74.992, Banten 11 meraup 81.249 suara, dan Banten 12 meraup 42.781 suara.
Laporan: STW
